On Job Training

Sooooo, dengan berakhirnya bulan Januari maka berakhir pula OJT/KP/Magang/PKL or whatever lah itu namanya. Say very-good bye to Dumai! Hahaha. Feeling gooood uyeeeeeee!

Kerja Praktek aku dimulai tanggal 1 Oktober 2013 sampai 31 Januari 2013. Yaa, 4 bulan dan itu sangat kelamaan buat aku.

Aku ke Dumai untuk yang ke dua kalinya (Setelah yang pertama cuma sampe Bandara Pinang Kampai-Dumai, dan itu awal tahun 2007) meskipun Dumai dan Duri itu jaraknya ga jauh. Aku ke Dumai hari Minggu, dan hari Selasa udah mesti masuk kerja. Dan hari itu, aku sama sekali belum tau mau tinggal dimana buat 4 bulan kedepan. Di perjalanan ke Dumai itulah dari hasil mama nelpon sana-sini, didapatlah tempat tinggal untuk 4 bulan kedepan.

And then, di mulai lah hari kerja pertama kita. Hari pertama totally awkward. Untungnya kami barengan masuknya dengan pegawai baru-yang sama sama ga tau apa apa. Untungnya lagi diantara pegawai baru itu ada alumni PCR juga. Dan cewek. Thank God, I’m not the only girl heree. And then naik bus khusus buat masuk refinery area, turun di depan main office nya. Dan bla bla bla dikasih pengarahan dari HSE (Health Safety and Environmental) section. Dan bla bla bla dikenalin dengan dua orang mentor yang bertanggung jawab atas hidup kami di kilang ini. And then, the story began..

Masuk jam 07.00, istirahat makan siang jam 12.00-13.00 dan pulang jam 16.00 (kecuali Jumat jam 16.30).

Pada minggu pertama kerja, dan waktu itu base kami masih di Main Office. Jam udah nunjukin pukul 16.00, nah udah waktunya pulang nih. Karena kami orangnya on-time, jadi udah angkat tas aja jam segitu. Udah nyandang tas, jalan menuju pintu keluar. Duh rasanya bahagia udah mau weekend, dan besok itu libur. Papasan lah kami dengan bapak bapak yang mungkin umur 30-an, ngomongnya songong, dan dia bilang, “Eh hari jumat pulang jam setengah lima”. Lebih kurang seperti itulah dia ngomongnya. Kami langsung terdiam dan balik kanan. Aduh, ya meskipun cuma nunggu 30 menit doang, tapi rasanyaaaaaaaa aaaaaaaarrrrr. Mana si bapak ga ngomong baik baik lagi. Tapi kami juga malu he he he he he he. Malu woooooy, kita udah nyandang tas udah mau pulang, diliatin pegawai yang lain trus pasti dikatain, “Preman nih udah mau balik aja, ga tau apa hari jumat balik nya jam setengah lima”.

Eh tapikan kami beneran ga tau…

Dan kemudian dengan berbagai pertimbangan, minggu selanjutnya base kami dipindahin ke Workshop. Iya, Workshop itu bengkel. Tapi teteup, ada ruangan AC. Kalau ga ada kerjaan bisa streaming movie, bisa tidur, salto pun bisa. Tapi tetap, ruangan AC pun dilibas buat ngerokok. Sesak napas adek bang.

Beberapa minggu disini, aku mulai sadar. Jam kerja orang-orang di bengkel beda jauh sama yang di Main Office.

07.00-08.00 Ngopi
08.00-11.00 Kerja
11.00-13.00 Istirahat makan siang
13.00-14.00 Tidur Siang
14.00-15.30 Menggosip
15.30-15.59 Siap-siap pulang
15.59.59      Pulang

Paling anti kalau udah jam 4 masih di dalam ruangan hahaha

Terus ntar pas udah jam nya makan siang, ada Pak Ahmadi, dia yang paling heboh nyuruh kami makan. Jam 11 aja udah disuruh makan -_- duh si bapak perhatian deh. Padahal alasan dia nyuruh kami makan cepat-cepat biar dia bisa kuasain komputer yang ada di Workshop buat dengerin lagu-lagu Pance Pondaag atau lagu Batak hahaha. Atau kalau bukan Pak Ahmadi, bapak-bapak yang lain mau pake buat main poker.

Makan siang kami di Warehouse. Iya di gudang itu punya sebuah ruangan hmm.. pantry jadi kantor, entah kantor jadi pantry. Kami makan siang dengan pegawai lainnya, ada Pak Awe, Pak Edi, Pak Dullah (Babe), Pak Ponna, Bang Topel, dan Bang Faisal. Dari pertama kali makan siang disana, sampaaaai terakhir makan siang disaana, soundtrack makan siang selalu lagu galau. Entah Bang Topel sukanya lagu galau, entah dianya lagi galau. Tapi gile, 4 bulan disana 4 bulan nya lagu galau semua.

Habis makan siang, biasanya langsung sholat zuhur. Atau kalau udah telat makan siangnya, biasanya sholat nya duluan. Habis sholat, duduk duduk dulu cerita-cerita sama bapak-bapak disana. Adaaa aja yang diceritain. Kadang dengar antar sesama mereka berdebat aja bisa sampai ngakak.

Aaaand yaa, I miss these moments.

Main sepeda di area kilang udah kayak jalan bapak sendiri aja, taruhan-taruhan bodoh yaaa meskipun pada akhirnya selalu aku yang menang, dengarin perdebatan konyol-bukan konyol sih, tapi cara mereka berdebat itu loooh, oh iyaaa! ini yang paling kereeeeeen! Manjat Vacuum Tower! Yaaa ga tinggi-tinggi bgt sih cuma 60 meter. Tapi sensasi nya itulooh. Ntah setan apa yang masuk ke Pak Edi ngajakin kami manjatin tower.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *